Secara umum sangat sedikit laki-laki memiliki hobi memasak, namun harus dipahami bahwa sebagian besar Koki Ternama adalah laki-laki. Seorang feminis pernah memberikan pandangan pribadinya, ketika aku bertanya "mengapa aktifitas memasak dinisbatkan pada perempuan, namun koki-koki ternama berjenis kelamin laki-laki" kata beliau Ketika sebuah profesi bersentuhan dengan Publik dan menjadi sebuah Prestise, sistem dunia saat ini memberikan prioritas pada Laki-laki. Maknanya, ketika memasak adalah aktifitas "biasa", dibelahan dunia manapun dinisbatkan pada perempuan, tapi ketika memasak menjadi sebuah keahlian, profesi, karir dan dinilai dengan uang, maka laki-laki mengambil alih.he... he... he... . Di belahan bumi paling barat Indonesia, Nanggroe Aceh Darussalam, saat ada kegiatan Pesta, Kenduri atau sejenisnya, Para lelaki melakukan kegiatan memasak, tapi biasanya khusus untuk jenis masakan bernama Kuah Nangka sedangkan di Belahan paling Timur Indonesia, Papua, pada seremoni menghormati tamu, acara membuat masakan bernama babi masak batu, juga dilaksanakan oleh para lelaki. Di dua Tempat tersebut sehar-hari kewajiban memasak, secara kultural menjadi kewajiban perempuan.
Para lelaki yang hidup di perantauan, baik karena urusan pekerjaan, sekolah, dakwah atau misi lain, apabila telah menikah, kebanyakan kerepotan dalam penyediaan makanan sehari-hari untuk diri sendiri :=)) sedangkan para lelaki lajang mengalami hal yang sama. Bagi yang sudah menikah terbiasa tergantung pada istri, bagi yang lajang terbiasa tergantung pada ibu/saudari.
Sarapan
Konon, hampir seluruh budaya yang ada di permukaan bumi ini, menganjurkan sarapan sebagai kewajiban dengan alasan kesehatan. Mayoritas manusia setuju dengan pendapat ini. Karena hanya manusia yang mengaitkan aktifitas makan dengan waktu, sementara hewan hanya mengaitkan aktifitas makan dengan rasa lapar. Hewan dan Manusia sama-sama membutuhkan makan, perbedaannya hanya pada Cara Makan. Konon sarapan sangat baik bagi kesehatan dan dianjurkan untuk dilaksanakan oleh setiap orang. Karena mayoritas aktifitas manusia dimulai pada pagi hari, maka sarapan menjadi sebuah rutinitas yang sering berbenturan dengan kebutuhan waktu. Semakin modern kebudayaan, semakin sedikit waktu tersedia untuk seremoni sarapan. Dari waktu ke waktu, menusia beradaptasi dan menemukan berbagai model sarapan. Kawan-ku, cukup meneguk segelas kopi dan menghisap sebatang rokok, sudah mencukupi untuk sarapan, sementara tidak sedikit orang yang membutuhkan sarapan dalam porsi besar.
Petani penggarap sawah pada tahun 60-an dan 70-an di wilayah Jawa, mereka harus bangun sangat pagi (sekitar Pukul 04.00) terutama pada periode mengelola tanah, sebab kegiatan mencangkul lebih menghemat tenaga bila dilaksanakan tanpa sengatan matahari tropis. Sebelum pergi ke sawah, para pencangkul ini biasanya sarapan dengan ketan dan minum kopi, sementara sarapan berat akan dinikmati pada jam istirahat (sekitar pukul 07.30) dan mereka berhenti mencangkul pada pukul 10.00
Mayoritas Linuxer hidup di kota (kota besar maupun kota kecil), biasanya juga bekerja di bidang industri. Model sarapan orang kota sangat berbeda dengan orang-orang yang tinggal di pedesaan. Saat ini, sandwitch, hotdog, bubur ayam, lontong sayur, dan NASI GORENG menjadi menu sarapan paling favorit bagi orang kota. Lebih unik, entah bagaimana asal-usulnya, hampir semua hotel menyediakan Nasi Goreng sebagai menu sarapan. Aku pernah bercanda pada istri, karena sedikit jengkel dengan menu sarapan hotel ... Mungkin kurikulum akademi perhotelan perlu diubah, agar mayoritas hotel di Indonesia TIDAK menyediakan menu yang nyaris sama untuk sarapan :=))
Nasi Goreng
Sandwitch & Hot Dog (kini ditambah Burger, Kebab, Pizaa) yang bukan asli Indonesia sudah sangat populer sebagai menu sarapan di perkotaan, karena kepraktisan makanan tersebut. Sedangkan Nasi Goreng, konon hanya ada di Indonesia, atau minimal dirintis oleh orang Indonesia. Hampir lidah semua bangsa di dunia sanggup menikmati Nasi Goreng, tentunya dengan modifikasi cara memasaknya. Misal, kebanyakan bangsa eropa tidak tahan terhadap pedasnya cabe. Nasi Goreng tidak-lah sepraktis sandwitch, hot-dog, burger, pizza dan kebab, terutama untuk dibawa-bawa, namun Nasi Goreng sangat mudah diterima oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan.
Bahan Dasar
Sebagaimana namanya .... bahan utama Nasi Goreng adalah Nasi, banyak bumbu Instan Nasi Goreng dibuat oleh pabrik makanan dan dijual di berbagai warung kelontong atau super/mini market. Memasak nasi goreng dengan bumbu Instan sangatlah mudah. Tapi konon dalam hal rasa, bumbu Instan sangat jeblok. Secara umum, Bahan dasar untuk membuat Nasi Goreng adalah Nasi, Minyak Goreng, Bawang Merah, Bawang Putih, Kecap Manis, Garam
From Cooking NOT CODING |
Opsional bisa ditambah Margarin, Telur, Kecap Asin, Kecap Inggris, Cabe
From Cooking NOT CODING |
1 Porsi Nasi Goreng, ukuran disajikan untuk 2 orang (dengan gairah makan normal), sediakan sepiring nasi, 3 siung bawang putih, 5 butir bawang merah, 3 cabe merah kriting, 3 butir atau 2 butir telur, dua sendok makan minyak goreng, dua sendok makan margarin, kecap manis, kecap asin, kecap inggris secukupnya dan jangan lupa garam.
From Cooking NOT CODING |
Catatan : Merk produk dalam gambar ini adalah selera dan bukan keharusan menggunakan merk yang sama
Langkah
Kupas bawang putih, bawang merah dan cuci cabe, letakkan pada penggilingan (bila anda tidak pandai mengulek, bisa menggunakan blender), bubuhi garam secukupnya.
From Cooking NOT CODING |
Blog ini tidak mengajarkan bagaimana cara menggunakan uleg-uleg, tapi kurang lebih sama menariknya dengan menulis script di terminal/konsole.
From Cooking NOT CODING |
Omelete/Telur Dadar
Pecahkan 2 butir telur kedalam wadah, ambil setengah sendok makan bumbu nasi goreng yang telah dihaluskan dan aduk-aduk dengan telur.
From Cooking NOT CODING |
tuangkan satu sendok teh minyak goreng kedalam wajan (kuali) dengan api kecil, tuangkan adonan telur kedalam wajan dan kita akan mendapatkan telur dadar dengan rasa lezat.
From Cooking NOT CODING |
Memasak Menu Utama
Wajan bekas telur dadar tidak perlu dicuci untuk menghemat pengguaan air :=)). Tuangkan satu sendok makan minyak goreng dan dua sendok makan margarin.
From Cooking NOT CODING |
Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan, tambahkan satu butir telur bila menginkan dan ini bersifat opsional.
From Cooking NOT CODING |
Aduk bersama-sama, bumbu, minyak, margarin dan telur
From Cooking NOT CODING |
Aduk terus hingga bumbu menebarkan aroma sedap dan berwarna sedikit keclokatan. Kemudian masukkan sepiring Nasi, inilah saatnya membubuhkan Kecap Inggris opsional dan Kecap manis. Cicipi dan tambahkan kecap asin/garam bila kurang.
From Cooking NOT CODING |
Aduk terus hingga merata ...
From Cooking NOT CODING |
Naluri akan memberikan alert pada kita, bahwa Nasi Goreng sudah matang dan siap untuk disajikan atau disantap. Tidak ada salahnya menambah chicken nuget, sosis atau apa saja untuk menambah lauk Nasi Goreng.
From Cooking NOT CODING |
Percayalah ..... cooking is better than CODING Thanks to a KLUWEKER
Mari bertukar resep:
ReplyDeletehttp://www.flickr.com/photos/mdamt/tags/resep
:-D
Setelah dibaca-baca...
ReplyDeleteternyata ini postingan tentang gimana cara masak nasi goreng tah?
wah jadi lapar nih....cak sabri iki iso-iso wae...tapi aku ora iso ngincipi...dadi ngiler deh....
ReplyDeletewedang kopinya ada di http://cakanas.wordpress.com
:D
hehehehe...
ReplyDeleteselamat makan :D
hmm.. ini nasgor yang diceritakan waktu itu ya.. jadi ketauan deh " rahasia " nya.
ReplyDeletehmmm nyam-nyam-nyam wuenak tenan bos, apalagi klo benar2 mencicipi :D -- kapan2 aku diundang donk makan masakan bos -- gimana klo aku kasih nama nasi goreng opensource hehehe
ReplyDelete