14.7.08

Taman Mediterania Permata Cikunir

Internet menjadi biang keladi aku harus mumet memikirkan dimana musti tinggal. Kos sesungguhnya pilihan terbaik untuk tinggal seorang diri, tanpa harus membeli perabotan rumah, memikirkan membersihkan rumah dan banyak hal remeh-temeh lain. Namun di tempat kos di bilangan utan kayu, pemilik rumah kos sungguh tidak bersahabat. Meminta ijin memasang akses internet tidak di-ijinkan dengan berbagai alasan yang masuk akal, tapi aku menawarkan solusi, seperti deposit sejumlah uang untuk menjadi jaminan bila Pergi tanpa pamit.

Jakarta sungguh kota amat Luas menentukan tempat tinggal tidaklah mudah, apalagi dengan acara tetap Pergi ke Kantor setiap hari (Kalau mau). Beruntung aku memiliki jam kantor fleksibel. Ketika seorang kawan menawarkan untuk mengontrak sebuah rumah, hal pertama yang kutanyakan adalah kemudahan akses internet, transportasi umum dan keadaan sumber air. Di Taman Mediterania Permata Cikunir, akses internet memuaskan, FirstMedia menyajikan internet cepat dan terbilang murah, akses transport umum tersedia meski tidak sepanjang waktu dan sumber air bersih bagus.



Inilah Cikunir Home sweet Home

Nah, tinggal di rumah kontrakan beresiko pada penyediaan perabot rumah, di indonesia dan di jakarta belum ada penyewaan perabot, barangkali ini bisa menjadi peluang bisnis di kemudian hari karena cukup banyak jumlah Bujang Lokal di Jakarta. Paling mudah tentu menyewa apartemen, tapi bagi beberapa pihak menyewa apartemen masih terbilang mahal, terutama yang berkantong cekak :=)). untuk-ku tinggal di apartemen bukan hanya masalah sewa mahal, namun hambatan kultur sebagai wong ndeso sangat berperan. Rumah susun adalah budaya baru yang diperkenalkan pengelola kota karena ketersediaan lahan yang terbatas. Bagiku amat tidak nyaman tinggal di rumah susun, meskipun dibagian dalam dibangun dengan kemewahan. Karena standar kemewahan bagiku apabila bisa memotong rumput, duduk di kebun belakang atau menatap pohon pisang. Memilih jenis kemewahan yang ingin dinikmati beresiko hidup tanpa perabot, karena tidak kepingin dan tidak membutuhkan banyak perabot, hingga ruangan rumah dimana aku tinggal kini hampir Tanpa perabot.



Rumah hampir Tanpa Perabot

Televisi menurut pendapatku adalah racun informasi baru, meski menjadi aneh aku memutuskan hidup tanpa televisi dan telah kujalani hampir delapan tahun. Sayangnya aku belum mampu membebaskan diri dari akses internet, teknologi yang dimanfaatkan oleh banyak korporat ini akhirnya menjadi kebutuhan primer, menyebalkan !!!



Benda2 menyebalkan tapi dibutuhkan dipasang di tempat tinggalku

Demikian sebagian episode keseharianku kini, menyelesaikan pekerjaan untuk menyambung hidup, jakarta membuatku tak punya banyak waktu untuk Ngoprek hobi paling menyenangkan untuk dijalani. PC yang sudah hampir berusia satu tahun dengan setia menemani. Kini Ubuntu 8.04 versi x86_64 alias amd64 menjadi OS Tunggal manis dan stabil, meski sejujurnya tidak se-stabil gentoo. Aku meninggalkan gentoo karena membutuhkan kemudahan dan kepraktisan, ketiadaan waktu menjadikan kenikmatan mengadministrate gentoo harus dilupakan dan hanya menjadi angan-angan. Ada beberapa kawan hard-core user akhirnya juga menggunakan Linux Mint karena alasan kepraktisan dan kemudahan. Banyak distro Linux kini ketularan penyakit microsoft dalam memanjakan user. Lepas dari Pro and Con Linux desktop mulai menemukan tempat dan dibutuhkan.



PC dengan Ubuntu 8.04 x86_64 alias amd64

4 comments:

  1. Tanpa perabot ra masalah...
    Sing penting ono internet :D

    ReplyDelete
  2. Anonymous12:23

    kalo sudah deket di Bekasi gitu, mbok ya mampir... :)

    *tinggal nyaman di pojokan Rawalumbu

    ReplyDelete
  3. Anonymous13:28

    wah, kemaren saya lewat cikunir Pak, lewat tol-nya aja mau ke bandung :P

    ReplyDelete
  4. Anonymous21:54

    Kalo ngga mau ruwet dengan modem, laptop, kabel, tinggal di dalam gua aja kang :))

    lha di dalam gua aja, di Tora Bora sono ada "alat pencuci darah" kok :D

    Saya sendiri paling seneng waktu pindahan, rumah terasa luas karena ngga ada perabot. Begitu perabot dimasukin jadi sempit lagi ..... :(

    kalo kontraknya mau abis, bilang-bilang ya kang, entar kutawarin lokasi dalam kota, full-furnished, harga bersaing hehehe.

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.