Sangat lazim dan nyaris seragam alur perjalanan kehidupan anak manusia (bahkan banyak binatang menjalani alur nyaris sama). Episode hubungan personal senantiasa terjadi dan akan terus terjadi, ribuan buku ditulis, jutaan puisi disajikan, puluhan ribu film dibuat dengan tema Hubungan Personal. Ada yang menamakannya Roman, ada yang menyebutkan Kisah Cinta, ada pula yang menganggapnya Tragedi.
Perjodohan
Pertama mengenalnya karena dijodohkan, aku merasa biasa saja. Dia bisa kudandani agar tampak seksi, elegan, trendy, atau tampak kuno dan antik. Kesetiaannya tidak perlu diragukan, lahir dari sebuah kecerdasan, didukung kekayaan sangat memadai. Namanya muncul dimana-mana, dan aku merasa perjodohan ini memang seharusnya terjadi, popularitasnya meningkat tajam dan bahagia bersamanya. Dia senantiasa memperbaiki diri secara teratur, bahkan ketika tidak kuinginkan.
Perjodohan berlangsung cukup lama, tanpa kusadari bahwa aku berdiri dalam situasi tanpa pilihan. Kadang dia sedikit menganggu dengan tingkah polahnya yang tidak wajar (minimal tidak sesuai harapan). Dari mulai gangguan-gangguan kecil sampai mogok sama sekali, mogok bergerak, mogok bersuara, seperti melakukan aksi diam total. Tentu saja aku merasa sangat kesal. Seringkali untuk menyelesaikan masalah ini kugunakan sedikit jalan keras, dan ketika semua kembali normal, aku melupakannya, menyayanginya dan menjaganya sepenuh hati.
Memasuki dunia baru, selalu menyenangkan, dengan kesungguhan hati aku belajar mengenalnya, karena dia akan menjadi bagian dari hidupku. Bahkan tak ragu aku mengambil pelatihan khusus agar bisa mengenalnya dengan baik. Kami sangat sering bekerja sama, noton film bareng, berdua mendengarkan musik, bahkan aku banyak menemukan kegembiraan diwaktu luang. Aku bisa mengeluhkan apa saja padanya dan dia menerimanya dengan santun. Selain saat manis, pasti ada saat sulit, dan itu wajar saja dalam sebuah hubungan personal. Meskipun sesekali muncul dalam pikiranku, tidak sewajarnya dia bertingkah begitu, tapi kakiku seperti terikat dan mulutku terkunci, aku tidak sanggup meninggalkannya, tak tahu kemana mengadu bila dia mulai berulah. Beberapa kawan memberikan nasihat, petunjuk dan saran, tapi lebih sering tidak menyelesaikan masalah.
Kekecewaan
Dalam satu periode, kekesalanku mencapai puncak, dia pergi tanpa pamit, membawa semua simpananku begitu saja, tidak ada tanda-tanda gangguan kesehatan karena semuanya berjalan terlalu cepat, bagaikan angin puyuh menyapu bersih segalanya. Barulah aku sadar, kecantikan dan ke-elokannya, kesek-sian dan ketenarannya, begitu penurutnya dia sehingga tidak pernah menyulitkanku. Ternyata ada sisi kerawanan, jantungnya sangat rentan dan membutuhkan lingkungan yang senantiasa hiegienis untuk bertahan hidup secara baik. Dia amat tergantung pada bantuan obat-obatan dari luar, tanpa itu dia akan segera mengalami gangguan kesehatan sangat serius.
Perkenalan
Sejak dia sakit sangat parah, kubawa ke berbagai dokter dan tidak berhasil menyelamatkannya, aku sangat sedih. Seorang kawan memperkenalkan dengan pendatang baru, penampilannya tampak kampungan, bahkan tidak ada dandanan sama sekali. Semua tampak begitu sederhana. Aku merasa amat sulit untuk tertarik padanya, tapi kawan baikku meyakinkan dan mendorong untuk berkenalan.
Pertama berkenalan, sungguh aku naik pitam, dia sangat bodoh bahkan untuk melakukan hal-hal sangat sederhana, pekerjaan yang begitu gampang dilakukan oleh pasanganku dulu, dia kerjakan dalam waktu sangat lama dan hasilnya jelek. Tidak ada kosmetika tersedia untuknya karena keunikan dia.... Huh ... Banyak jenis pekerjaan tidak mampu dia lakukan, kesukaannya kembali dan tinggal dalam kegelapan membuatku amat kesal. Kukatakan padanya, aku butuh kegelapan sesekali, tapi tiap hari aku butuh cahaya dan warna, aku butuh suara, aku butuh melihat sesuatu yang cantik dan seksi.
Sangat menjengkelkan, karena dia sangat sulit ditangani, sering begitu rewel tanpa sebab. Tapi kuputuskan untuk mengenalnya lebih jauh. Hari demi hari aku mengenalnya, ada sedikit iba dalam dada, dia ternyata sangat sering menrima cemooh sejak dilahirkan, lahir dari keisengan seorang pemuda belia, kemudian dibiarkan lepas begitu saja dan dirawat oleh banyak orang, mungkin ini yang membuat dia memiliki keunikan kepribadian. Menjelang remaja dia sering hanya menjadi kesenangan banyak pria. Aku sungguh iba dan memutuskan untuk mengenalnya lebih dalam. Tapi tidak mudah mengenalnya karena sangat sedikit informasi tentang dia, sehingga aku hanya bisa bertanya-tanya pada rekan-rekan yang pernah bersamanya. Pada umumnya mereka menyatakan hal sama, agak sulit ditangani dan tidak banyak yg bisa diketahui.
Jatuh Cinta
Kemisteriusannya justru mendorongku untuk menyelami, kerewelan dan ketidakmudahannya membuatku memiliki tantangan..... exciting .... Hari demi hari, waktu berlalu, akhirnya aku terbiasa dengan segala kekurangannya, tapi aku merasakan sesuatu yang lain, dia sangat sehat dan hampir tidak pernah demam, juga sangat jarang ngambhek apalagi mogok. Salah satu yang menyebalkan bila aku membelikannya perhiasan baru, lebih banyak tidak cocok buatnya. Hanya fashion dari butik tertentu yang bisa dia kenakan. Jenisnya hanya berada di lingkungan kumuh dan kecil, di lokasi-lokasi pinggiran, tak pernah kulihat dia di kantor2 mewah atau apartemen besar.
Ketakjubanku meningkat melihat dia tumbuh sangat pesat, kecerdasannya meningkat tajam dan dandananya semakin modern, seksi dan elegan. Dia juga makin pandai memikat hati khalayak, dia mulai jadi bahan gunjingan (dan terus jadi bahan ejekan). Institusi resmi banyak menolaknya masuk karena tidak jelas asal-usul dan riwayat hidupnya, tidak ada orangtua kandung yang bisa menunjukkan sertifikat kelahirannya, meski semua orang tahu siapa orangtua biologisnya.
Penampilannya kian elok, meski aku mulai bisa mencintai dan mencumbunya dalam kegelapan. Akhirnya aku Jatuh Cinta dengan segenap hati, tidak ingin berpaling ke lain jiwa. Kuterima segala kekurangannya dan mengagumi diam-diam ke-elokannya, senang rasanya mendengar dia dipuji. Beberapa perhiasan mulai bisa dia kenakan. Cintaku semakin bersemi, seiring dengan kedewasaan dan kematangannya. Aku sangat bangga memamerkan dia pada siapa saja, dalam Rapat Perusahaan atau Pertemuan kelompok aku selalu membawanya serta dan bangga memperkenalkan pada semuanya. Dia juga makin sering hadir dalam acara-acara pameran, bahkan banyak kalangan merayakan hari lahirnya dengan berbagai pesta.
Menikah
Akhirnya kuputuskan menikahi dia, ikatan kami bukan hanya ikatan sosial, namun juga ikatan legal, kusisihkan sebagian penghasilanku untuk membantunya mematangkan diri. Kuserahkan waktu senggangku untuk mendalaminya dan ikatan jiwa kami semakin kuat. Teman-teman kerja kusarankan untuk memilih yang seperti dia, sehat, kuat, jarang ngambhek dan mulai mudah ditangani. penampilannya juga makin modern dengan perhiasan-perhiasan masa kini, dia juga terampil mempergunakan peralatan modern, webcam, hand phone, pda dan banyak gadget lain.
Kini aku tak ingin pindah ke lain hati, aku sudah memutuskan menikahinya, dia juga mulai produktif dengan membantuku mendapatkan income, meski tidka banyak tapi sangat menyenangkan. Aku meyakini untuk menghabiskan sisa umurku bersamanya.
Terima kasih Padamu ....
Maaf aku tidak lagi sedih pada kepergianmu ....
salam
sir BATS
Ini cerita nyonya yang dahulu apa yang sekarang...????
ReplyDeleteGubraks*
ReplyDeleteMantap sekali pak tulisannya. Nggak sangka pak Sabri bisa menjadi pujangga baru.
Membaca sastra pak Sabri ibarat membaca perjalanan hidup saya bersama si Geeko Kadal Hijau, hehehe...
Weleh, tiwas kaget aku, kirain Aki Sabri ngomongin cewek lain, taunya Linux sama Windows, heheheh, ketepu lah daku...:D
ReplyDeletehehehehe...
ReplyDeletealur'e iso pas banget...
gawe getun tenan
Ini sih langkah-langkah yang wajar.
ReplyDeleteBiasa.
Yang repot, kenal, jatuh cinta, tapi sadar tidak bisa meninggalkan yang sekarang.
Jadinya cuma bisa .....
"selingkuh."
ampuuuuun.
daftar yang pernah diselingkuhi:
Slackware 0.9, Turbo Linux 4, Mandrake 5, Linspire 2.0, Suse 8, Damn Small 3, dan Ubuntu 6.04, ......., tetapi tetap setia kembali ke XP :(
Cool banget...pilihan kata-katanya sangat pas, sangat menarik untuk dinikmati sebagai suatu bacaan.
ReplyDeleteNanti aku mo ngelamar anaknya ya Pak ;)
**yang tiba-tiba jadi pengamat sastra dadakan**
wah...kirain uda ganti bukan WG lagi pak :)
ReplyDeletesalut buat ceritanya, asik dibaca..
damn !
ReplyDeletemaaf kl commentnya ga sesuai
ReplyDeletehey friend lam knal
deon, blogger from jambi
deon dah pasang link anda di blog deon,
mohon bantuan backlink nya ya
thanks, slm ngeblog