26.6.07

Kantor = Komputer



Tak tahu aku, sejak kapan kantor identik dengan komputer. Besok akan meninggalkan kantor untuk jalan-jalan, istilah kerennya travelling, misi utama menempuh perjalanan adalah ketemu istri, ketemu anak, dan menghadiri Festival Komputer Di-Jakarta. Dulu paling banter melihat pameran komputer, tidak pernah ikut seminar perkomputeran, karena bagi saya komputer seperti alien, makhluk aneh dan asing.

Tahun 80-an s/d 90-an banyak kantor di Indonesia masih "ramai" dengan suara mesin ketik, berisik sekali, orang2nya banyak bekerja sambil berceloteh. Sejak komputerisasi muncul, praktis kantor kurang bersuara, entah kemana suara-suara tersebut; yang pasti tidak dibeli para politisi yang menjadi calon dalam Pilkada atau Pemilu. Karena suara mesin ketik tidak berharga bagi KPU. Banyak politisi suka membeli suara tapi jelas bukan suara mesin ketik apalagi suara kentut.

Meninggalkan kantor, berarti saya meninggalkan komputer, karena tidak bekerja dengan komputer jinjing. Diatas foto meja kerjaku, seperti biasa secangkir kopi, rokok, kalkulator dan kacamata menjadi teman wajib bagi sang komputer. Lelah juga mata tiap hari memelototi monitor, tapi tidak banyak pilihan pada jaman sekarang. Komputer seperti wajib dibeli dan dipergunakan untuk bekerja di kantor. Sejauh ini belum pernah ketemu Petani membajak sawah sambil menjinjing LapTop sih, tapi banyak yang membawa henpon.

Komputerku ... kamu kutinggal dulu, beristirahatlah dengan tenang, nanti kita bercumbu lagi.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.