18.5.09

live mode GNU/openSolaris 2008.11 on Big Screen.

Week end ini, ada sedikit waktu untuk melepaskan diri dari rutinitas, opensourcing menjadi salah satu alat resfreshing mujarab buatku, melupakan keruwetan pekerjaan, problem kehidupan dan masalah yang kian hari kian rumit di Indonesia. Kebetulan bukan kebenaran, ada satu LCD Monitor berukuran 22 Inchie, rencana ini buat latihan boss yang sudah berumur 50+ dan gaptek habis habis, agar mau berkenalan dengan komputer, karena kami sedang menuju Internet base reporting organization dan Less Paper company.

Spesifikasi hardware, Asus Mobo (Lupa Versi dan Serinya) E2200 Intel Prosesor, ICH-827 bridge family, intel 865 Video Chipset, 1GB RAM, RTL8961 wired ethernet connection, D-Link DWA-130 USB Wireless Adaptor (ralink r71xx). LCD Viewsonic V2235-wm5.

GNU/Linux kernel 2.6.27-7 s/d 2.6.27-14 berjalan mulus, semulus Tampilan Desy Ratnasari dalam acara D'Show, ramping, elegan dan menggemaskan. GNU/Linux distro yang dicoba BlankOn 4, Linux Mint 5, openSuse 11.1 (gnome) dan unbeatable ubuntu 8.10 intrepid-Ibex. Semua berjalas flawlessly dan ZERO Tweaking method, baik Live session maupun di-install di Hard Disk.


From openSOLARIS

Big Screen Viewsonic V2235-wm5 powered by Linux Mint 5 live Sessions



From openSOLARIS
openSuse 11.1 Live Sessions on Viewsonic V2235-wm5

openSOLARIS 2008.11 Live Session
Sedikit mengejutkan, openSolaris 2008.11 mendeteksi dengan tepat resolusi 1680x1050 px, namun tampilan di layar sangat aneh karena tidak memenuhi seluruh layar. Hal yang sama terjadi ketika di-install di Hard Disk.

From openSOLARIS
osol 2008.11 live booting on Viewsonic V2235-wm5


From openSOLARIS
osol 2008.11 Live X-Session on Viewsonic V2235-wm5

From openSOLARIS
osol 2008.11 Full X-session on Viewsonic V2235-wm5

Selain itu, USB Wireless D-Link DWA-130, sama sekali tidak terdeteksi, barangkali situasinya akan berbeda dengan osol 2009.06 dengan Janji pihak developer untuk menyajikan dukungan terbaik terhadap wifi dan Multimedia. Kepercayaan saya pribadi terhadap Sun Microsystem dibawah Oracle Company dan komitmen mereka terhadap open Source Software masih menumbuhkan harapan bahwa openSolaris akan menjadi salah satu bintang Distro openSource, ditambah keterlibatan komunitas pendukung openSolaris, dipastikan distro ini sangat menjanjikan dimasa mendatang, meski saat ini belum lagi siap dan matang sebagaimana GNU/Linux.

GNU/Linux sudah menjadi sebuah kenyamanan bagi banyak pengguna, bahkan beberapa tukang koprek mulai bosan dengan distro yang terlalu mudah seperti ubuntu, linuxMint, openSuse, BlankOn, mandriva, Fedora, Zenwalk, Mimpi buruk yang menegangkan dalam proses instalasi distro gnu/linux sudah lama berlalu, berganti dengan mimpi membosankan bagi beberapa pengguna. openSolaris hadir dengan tantangan baru dan diyakini tak lama lagi segala hambatan dan problema akan berlalu dengan segera, mengingat antusiasme dan militanisme pendukung openSource.

Mari mencoba pendatang baru ini dan beritahu vendor hardware melalui situs-situs mereka, agar mendukung GNU/openSolaris.

salam

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.