Lenovo merilis Ideapad S-9 mengikuti trend vendor-vendor lain dalam mempopulerkan NetBook, sebuah terminologi baru untuk LapTop mungil dengan layar berukuran paling besar 10 inchi. Penggunaan istilah NetBook lebih dikonotasikan sebagai penggunaan keperluan berinternet (browsing, emailing) dan editing ringan, office dokumen, foto, gambar dll. Secara umum NetBook didesain untuk pengguna " Kantoran ".
From IDEAPAD S-9 |
Secara umum, tampilan lenovo ideapad S-9, menawan. Ringan sehingga mudah dibawa kemana-mana tanpa membuat bahu kelelahan (bila dibawa dalam tas), bahkan apabila harus dijinjing dalam "dompet" (laptop pad) masih memungkinkan. Faktor tersebut yang membuat NetBook juga dinamakan UMPC (Ultra Mobile Personal Computer). Sesuai selera, warna hitam lebih menarik, tapi pada saat membeli stok warna hitam tidak tersedia (mungkin laku keras).
Shipment kit, terdiri dari mesin utama, battery, adaptor, seperangkat buku manual (yang tidak lengkap), dan Linux Linpus CD Recovery, toko biasanya menyertakan satu Copy full driver untuk win-XP 32 bit system.
From IDEAPAD S-9 |
Bundel Linux Pre-Installed
Linpus Linux, sebagai partner Lenovo melakukan bundel amat baik, menyajikan tampilan intuitif dan menarik, XFCE Desktop dikombinasi segepok gnome-tools, membuat desktop Linpus tampil menawan. Tanpa eksplorasi mendalam, ada sebuah fitur aneh, diberi tag Live Update, namun aplikasi ini tidak berfungsi semestinya. Dugaan sementara, secara default linux system membutuhkan previllege root untuk instalasi aplikasi, sementara Linpus memberikan "blank" password pada user biasa dan root pasword "111111". Tidak ada fitur add/remove program secara default, situasi ini membuat amat sulit bagi user awam untuk melakukan instalasi aplikasi tambahan. Dengan terpaksa membuka "terminal" dan terminal ini tidak bisa diakses dengan tunjuk dan klik, user harus melakukan dengan tunjuk > klik > run program atau pencek alt+F2 secara bersamaan dan mengetikkan "terminal" disusul menekan tombol enter.
Meminta user awam menggunakan terminal, sungguh ide buruk. Tools canggih semacam YUM (Linpus Berbasis Fedora), dan hanya bisa jalan di terminal (tidak disediakan mode GUI), akan membuat user awam kebingungan, tidak banyak user yang bersedia belajar dan meluangkan waktu hanya untuk menginstal aplikasi dalam mode teks. Celaka, bagi user yang terbiasa dan dimanjakan win XP situasi ini akan mebuat mereka segera mengganti system dengan win (biasanya XP).
Multimedia Codecs tidak terinstall secara default, meski secara etika ini sangat baik, namun bagi user di Indonesia ini dianggap kelemahan, dan sang Linux pun kena sumpah serapah. Untuk menginstall codecs, user harus mendonlot dari internet, atau mengganti repository default ke repository yang menyediakan codecs tsb, dan ini hampir tidak mungkin dilakukan user awam.
Saran
Bagi siapa saja yang membundel Linux pada NetBook sebaiknya menyertakan repository sebanyak mungkin, terutama yang menyediakan multimedia codecs, agar user bisa tunjuk dan klik dalam melakukan instalasi aplikasi tambahan yang diinginkan. Synaptic menyediakan fitur GUI yang sangat mudah dan intutitif. Tanpa ini mayoritas user akan segera menyingkirkan linux dari mesin mereka.
Selamat Tahun Baru 2009
Sama satu lagi pak slaen reponya, yaitu spesifikasi detil, vga pake apa, wless apa, dll. Selama ini pada saat beli komputer terutama keluarga laptop kadangkala toko juga ga tau spek hardwareny pake merk apaan aja tu barang :D
ReplyDeleteJari2 ku sak gedhang klutuk... sempat nyoba eeepc tapi kerepotan... jadi pengen nyoba ukuran ideapad...
ReplyDeletemas, bisa make wirelessnya ga di ubuntu?di s10e ku,ga bisa euy..:(
ReplyDelete